Murai mencericit di lengan ibu
Seperti tangis bayi-bayi kuntilanak ditengah malam
Yang ususnya terburai dan otaknya tercecer curiga
Nanar tatap mata jalang pelacur di llorong-lorong gelap pinggiran hati
Melompat-lompat ditubuh bayi-bayi yang mati diaborsi
Persis murai yang kini tak lagi hinggap pada kebohongan
Bayi-bayi kuntilanak berkeliaran ditiap sudut kota kematian
Mencari mangsa anak adam yang ditunggangi nafsu-nafsu pelacur
Yang terseret kelaminya sendiri kejurang di bukit-bukut sebelah rumah
Bayi tertawa terkekeh menusuk pelacur yang telanjang
Mengejejk tubuh mereka sendiri
Mengapa mereka mati diaborsi?
17 September 2008
0 komentar:
Posting Komentar